Senin, 31 Oktober 2011

Puisi: Waktu rahasia pengukir sepi



Waktu rahasia
Waktu rasa riangku
Lembut alunanmu lebih lembut dari udara petang
Memahkotai harapan-hararapan
Semerbak tiada tara

Menanti limpahan karunia dalam doaku
Menabur benih impian hingga ke ujung mimpi
Halus tepian hati sulit untuk kulabuhi
Dan dengan ketulusanku selalu menguji
Laksana laron dan lilin
Haruskah terbakar dengan rasa sayang

Rasa riangku menyatu
Rindu dalam linangan doa-doa malam
Jiwa krontang meluas hijau
Bersemi menjelang, menebar wewangian
Penambat resah dalam kesendirian

Sayup lagu terdengar
Damaikah hatimu ketika keresahan datang memelukku
Cintamu semata yang meliputi
Menatap menyayat menembus sepi
Membuang pandang memerih hati
Mengalir di mata kalbu yang dahaga
Kau adalah rahasia riangku

Damai wajahmu
Dalam pelukan malam-malamku
Sedamai kuntum seroja di taman itu
Membisik, mengalun, membawa keharuman
membahterai segala kepedihan pergi

Langit adalah kitab yang tebentang
Mencatat rahasia perjalanan kisahku denganmu
Terkesiap mataku menerjemah ucapanmu
Terdengar sayup-sayup
Diamku terpanjang laksana nisan-nisan
Itulah pesan terakhirmu
Kubaca rahasia hatimu
Biar kenangan itu menjadi pengukir dikalaku sendiri

Selamt jalan..
selamat jalan...kawan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar